Jember, Pedulirakyatnews.com - Diduga telantarkan pasien, layanan puskesmas Semboro dikeluhkan oleh banyak pasien dan keluarga pasien. Hal ini lantaran beberapa layanan dianggap mengecewakan pasien. Mulai dari dokter yang tidak setiap hari melakukan kunjungan atau visite terhadap kondisi pasien yang sedang menjalani rawat inap, hingga layanan penerimaan pasien yang dianggap merugikan pasien karena beberapa informasi yang tidak dijelaskan.
Salah satu keluarga pasien, berinisial X, namanya yang sengaja disamarkan karena permintaan dari narasumber sendiri mengatakan bahwa anggota keluarganya sudah beberapa hari menjalani rawat inap tapi tidak sekalipun ada kunjungan dokter, baru semalam dokter datang tergesa gesa.
"Ya kekuarga saya sudah rawat inap beberapa hari mas, tidak sekalipun ada kunjungan dokter atau visite untuk memeriksa kondisi pasien. Tentu kami sebagai keluarga sedikit kecewa ya mas, apa mungkin karena ini fasilitas milik pemerintah jadi kami rakyat kecil harus menunggu dokter yang informasinya diluaran dokter ini lebih banyak berdiam di klinik pribadinya daripada melayani di puskesmas Semboro," Ungkap X.
Keluarga pasien menambahkan bahwa ada juga kemaren pasien yang sudah lima hari masuk dan menggunakan BPJS, setelah akan pulang dan dilakukan pembayaran ternyata petugas menginformasikan BPJS milik pasien bermasalah dan harus membayar umum.
"Saya miris mas melihatnya karena pasien orang ndak mampu, harusnya sejak awal masuk BPJSnya dichek apakah bermasalah atau tidak. Bukan setelah mau pulang baru diberikan informasi, ini kan menyesatkan. Jangan salahkan kami rakyat kecil mas, jika suatu saat kami tidak percaya lagi sama fasilitas kesehatan milik pemerintah, wong pelayanannya kayak gitu mas," timpanya.
Sementara itu menanggapi pelayanan Puskesmas Semboro yang dikeluhkan oleh banyak pasien. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Dr. Hendro Soelistijono melalui sambungan telepon mengatakan bahwa hal seperti ini tidak patut terjadi karena sudah mencoreng janji sumpah tenaga kesehatan.
"Saya sampaikan terima kasih atas info yang sangat berharga ini. Tentunya ini penting bagi kami Dinas kesehatan untuk senantiasa mengevaluasi dan mengedukasi para dokter kami. Dan kami harus mengambil tindakan guna perbaikan layanan kami. Hari ini segera turunkan tim investigasi untuk memastikan bahwa kejadian ini tidak boleh terjadi kembali," kata Kepala Dinas Kesehatan Dr Hendro Soelistijono, Kamis, (27/07/2023).
Dr Hendro juga menambahkan bahwa layanan puskesmas seharusnya menjadi ujung tombak peningkatan kualitas kesehatan daerah, sehingga masyarakat lebih memilih fasilitas kesehatan milik pemerintah daripada milik swasta.
"Jika terbukti ada keteledoran dari unsur tenaga kesehatan kami, saya akan tindak tegas sebagai peringatan keras, karena jangan sepelekan penyakit dan kondisi seseorang. Dan semoga ada titik terang bagaimana kasus sesungguhnya. Saya akan selalu menerima aduan jika ada layanan puskesmas yang buruk dimata pasien," terangnya. (Gusti)