Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah. |
Jember, pedulirakyatnews.com - Kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selama dijember, ditutup dengan mengunjungi Agrobisnis Mitra Tani Unggul yang berlokasi di Dusun Rowotengu desa Sidomulyo kecamatan Semboro Kabupaten Jember, Minggu siang (9/04/2023).
Agrobisnis Mitra Tani Unggul merupakan tempat pembibitan dan kebun buah yang organik. Agrobisnis ini juga mampu menembus pasar internasional seperti Amerika, Eropa, Asia dan beberapa negara Afrika.
Gubernur sempat memanen beberapa produk unggulan Agrobisnis ini, diantaranya Nanas Madu, Alpukat Milky Super, dan Buah Naga. Selain produk ini, ada beberapa tanaman buah yang jarang ada di pasar Indonesia seperti Durian Black Tone, dan Mangga Chokanan.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan sesuai himbauan bapak Presiden Jokowi, bahwa seluruh pertanian dan holtikultura wajib memakai pupuk organik. Dan dalam beberapa tahun kedepan ketergantungan terhadap pupuk kimia akan berkurang.
"Apa yang dilakukan oleh Argobisnis ini merupakan jawaban dari keresahan masyarakat. Kita tahu bahwa seluruh publik masih dibingungkan pupuk kimia. Semoga apa yang dilakukan disini bisa di aplikasikan di luar wilayah jember," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menambahkan bahwa Pemprov akan bersinergi dengan petani dan Pemkab untuk lebih mendorong penggunaan pupuk organik."Kami mendorong tidak hanya produk Holtikultura yang memakai pupuk Organik, namun areal persawahan juga harus menggunakannya. Karena untuk menjaga unsur Hara, lahannya juga bagus, ekosistem dan ekologi terjaga," timpa Khofifah.
Peran serta pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkannya yakni dengan menggandeng petani untuk bermitra dengan beberapa Agrobisnis unggulan seperti Mitra Tani Unggul.
Disisi lain, Asroful Uswatun Pemilik Mitra Tani Unggul mengatakan bahwa banyak varietas varietas baru yang masih dalam tahap proses penelitian. Karena pangsa pasar Eropa masih membutuhkan banyak buah buahan yang jarang bahkan hampir tidak ada disini.
"Kami disini berawal dari Asosiasi petani buah buahan organik. Kemudian secara mandiri mengembangkan varietas baru yang ramai peminat di luar negeri," kata Uswatun.
Uswatun juga menambahkan sementara ini proses ekspor buah buahan ini menggunakan pesawat. Dan jumlahnya masih terbatas dan hanya mampu memenuhi permintaan ketika panen.
"Sekali kirim menggunakan kargo pesawat estimasi berat antara 500 sampai 2500 kilogram sesuai kuota kargo. Kami berupay setelah panen untuk langsung kirim ke luar negeri sesuai permintaan," tambah Uswatun.
Agrobisnis Mitra Tani Unggul bisa di contoh sebagai peningkatan perekonomian petani buah buahan atau bisa disingkat petani naik kelas. Karena dengan menggunakan Organik semua ornamen tanaman bisa menjadi pilihan pasar luar negeri. (Gusti)