Peduli Rakyat News | Jember,- Jalur didalam kota terutama di sekitar alun-alun kota Jember dan Pendopo Bupati, pada era sebelum Bupati MZA. Djalal, atau sekitar tahun 2006 memiliki beberapa jalan alternatif, terlebih saat ada kegiatan di alun-alun seperti upacara bendera, seluruh kendaraan akan dialihkan lewat depan masjid Jamik melalui jalan Wiajay Kusuma arah Stasiun dan kembali ke Jalan PB. Sudirman.
Namun pada tahun 2007, jalan Wijaya Kusuma tersebut ditutup oleh Pemkab yang saat itu dipimpin Bupati MZA. Djalal, dengan alasan agar di depan masjid Jamik bisa dijadikan tempat parkir kendaraan jamaah maupun pengunjung alun-alun Jember, meski penutupan jalan Wijaya Kusuma kala itu sempat menimbulkan pro dan kontra di beberapa kalangan.
Kini setelah 15 tahun berlalu, Pemkab Jember kembali akan membuka Jalan Wijaya Kusuma dan mengembalikan jalurnya seperti pada tahun 2006 lalu, dengan rencana dibukanya kembali jalan Wijaya Kusuma untuk kendaraan menuju arah Staisun ini, otomatis juga membuka jalur yang ada di depan masjid jamik Al Amin dengan membongkar sebagian lahan parkir.
“Kemungkinan bulan ini pengerasan jalan di depan masjid jamik Alun-alun Jember sudah selesai, dan bulan depan sudah bisa difungsikan untuk jalur menuju jalan Wijaya Kusuma,” ujar Siswanto Plt. Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Jember Jumat (17/9/2021).
Ditanya mengenai pentingnya membuka kembali jalan Wijaya Kusuma dari arah jalan Sultan Agung, Siswanto mengatakan, bahwa jalan tersebut penting untuk dibuka kembali, karena menjadi jalan alternatif yang bisa digunakan sewaktu-waktu, selain itu pembukaan jalan wijaya kusuma juga bagian dari rencana pengembangan wilayah kota.
“Jalan Wijaya Kusuma itu sangat penting sebagai jalur alternatif, terutama ketika ada penutupan jalur di sekitar alun-alun, sehingga Pemkab Jember berencana untuk membuka kembali, Insya Alloh bulan Oktober nanti sudah bisa dilalui, sekarang tinggal pengerasan saja,” ujar Siswanto.
Seperti diketahui, sejak jalan Wijaya Kusuma ditutup untuk pengendara dari arah Jalan Sultan Agung, perekonomian di sekitar stasiun menjadi lesu, banyak usaha di wilayah tersebut gulung tikar, bahkan ruko yang ada di jalan Wijaya Kusuma juga tidak terawat, meski ada beberapa los ruko yang digunakan untuk usaha.
Seiring dengan rencana Pemkab Jember membuka kembali jalan Wijaya Kusuma, para pedagang menyambut baik rencana tersebut. “Ya baguslah kalau dibuka lagi, soalnya sejak ditutup 15 tahun lalu, kondisi jalan seperti jalan mati, banyak tempat usaha yang tutup karena sepi pengunjung,” ujar Ahmad pedagang kopi di yang ada membuka kedai di jalan Wijaya Kusuma.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Setiawan warga Jelbuk, dengan dibukanya jalan Wijaya Kusuma, pihaknya tidak lagi perlu memutar lewat kampus saat penutupan jalur menuju alun-alun, terlebih saat ini jalan menuju alun-alun sering ditutup saat ada kegiatan.
“Ya senang jalan Wijaya Kusuma dibuka lagi, apalagi itu bisa menjadi jalur alternatif, mudah-mudahan segera terealisasi,” pungkas Setiawan. (*)