Peduli Rakyat News | Jember,- Penerapan pelaksanaan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyaratak (PPKM) Darurat hari kedua di Jember, Minggu (4/7/2021) malam, jajaran Forkopimda Jember melakukan sidak dan menyisir wilayah kecamatan untuk memastikan PPKM Darurat diterapkan di wilayah pinggiran.
Dengan didampingi Kapolres Jember AKBP. Arif Rachman Arifin, Dandim 0824 Jember Letkol. Inf. La Ode M. Nurdin dan Wabup KH. MB Firjaun Barlaman, Bupati Jember H. Hendy Siswanto melakukan sidak di kawasan ‘wisata syahwat’ yang ada di Besini Kecamatan Puger Jember.
Dalam sidak yang diikuti oleh Satgas Covid-19 ini, rombongan Forkopimda tidak menemukan adanya aktivitas di lokalisasi yang tidak jauh dari pesisir pantai selatan. “Kami malam ini melakukan sidak di pinggiran untuk memastikan PPKM Darurat berjalan sesuai yang diharapkan, dan saat kami lihat di Besini ini, ternyata malah seperti gak ada kehidupan, dan sepi, hanya ada beberapa warga yang berjaga saja,” ujar Bupati Jember H. Hendy Siswanto Minggu (4/7/2021) malam.
Bupati menyatakan, meski sejatinya lokalisasi Besini sudah ditutup beberapa tahun yang lalu, namun fakta dilapangan, ‘wisata syahwat’ ini dalam sehari-hari masih ada aktivitas, sehingga pihaknya masih akan melakukan pemantauan dan serta sewaktu-waktu kembali melakukan sidak.
“Meski sudah ditutup, selama ini kan masih ada saja aktivitas disini, makanya saat kami cek malam ini kok sepi, saya juga heran, tapi sewaktu-waktu kami akan kembali untuk memastikannya,” ujar Bupati.
Ketika disinggung mengenai solusi yang akan diberikan Pemkab Jember terhadap warga lokalisasi yang sampai saat ini masih menjalankan aktivitasnya sebagai penjaja cinta di Besini, Bupati mengatakan, bahwa pihaknya masih akan mencarikan solusi yang terbaik yang tidak berdampak secara sosial.
“Ya memang harus dicarikan solusi jika benar-benar lokalisasi ini ditutup secara permanen, nanti akan bahas bersama untuk mencari solusi yang terbaik,” beber Bupati.
Sementara Johan selaku ‘Mucikari’ di lokalisasi Besini, kepada wartawan mengatakan, bahwa sejak pandemi covid melanda Indonesia, situasi di Besini selama ini memang sepi, terlebih setelah adanya PPKM Darurat, banyak PSK nya yang pulang.
“Memang sejak pandemi covid, disini sepi mas, apalagi ada PPKM Darurat, warung-warung tutup, dan lampu dimatikan semua, karena kita juga ingin mematuhi aturan itu,” ujar Johan.
Ketika disinggung soal legalitas dari lokalisasi di Besini, Johan mengakui, bahwa lokalisasi yang dulu pernah menjadi terbesar di Jember ini sudah ditutup secara resmi pada 2007 lalu, namun sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan solusi dari Pemkab, bagaimana kelanjutan penghuninya setelah ditutup.
“Kami tau bahwa lokalisasi ini sudah ditutup oleh Pemkab, tapi sampai saat ini, Pemkab belum sepenuhnya memberikan solusi kepada kami dan para PSK, ya kami tetap minta solusi yang baik, dan bagaiamanpun juga, kami dan PSK kami adalah manusia juga, yang butuh masa depan yang pasti,” pungkas Johan. (*)