Peduli Rakyat News | Jember,- Jumlah pasien covid-19 di Kabupaten Jember terus mengalami peningkatan dan semakin tak terkendali, bahkan pada Minggu (11/7/2021), kasus terkonfirmasi meningkat dratis, dari data yang dirilis Dinas Informasi dan Komunukasi Pemkab Jember, tambahan pasien suspect mencapai 200 orang dalam 1 hari.
Jumlah tambahan ini menjadi catatan tertinggi sejak pandemi melanda Jember 2020 lalu, sehingga jumlah kasus aktif di Kabupaten Jember saat ini mencapai 555 pasien, sehingga total sampai saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi di Kabupaten Jember mencapai 8.144, pasien sembuh 7.017 dan pasien meninggal 572 pasien.
Tidak hanya itu, akibat dari lonjakan pasien ini, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien di salah satu rumah sakit terbesar di Jember melebihi kapasitas alias over load, sehingga pihak rumah sakit sampai menggunakan 10 ambulan untuk tempat perawatan pasien.
“Saat ini jumlah pasien covid memang mengalami peningkatan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit dr. Soebandi juga sudah 100 persen, selain menambah tenda darurat, kami juga menambah 10 ambulan untuk transit pasien,” ujar Plt. Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkab Jember Habib Salim.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala IGD RS. Dr. Soebandi Jember dr. Wahib Wahyu, bahwa penuhnya ruang perawatan, dikarenakan terus bertambahnya jumlah pasien dan pasien yang dirawat sebelumnya masih belum bisa pulang.
“Ruang perawatan penuh, karena yang dirawat sebelumnya belum bisa pulang, sedangkan pasien batu terus berdatangan, tenda darurat juga sudah tidak mampu menampung, terlebih sebagian besar pasien yang datang sudah dalam kondisi bergejala berat,” jelas dr. Wahib Wahyu.
Melihat begitu banyaknya pasien yang baru datang, pihak rumah sakit terpaksa menggunakan sekenario lain dengan menggunakan ambulan sebagai tempat transit pasien sementara, itu pun kalau pasien yang baru datang diantar dengan menggunakan mobil.
“Jadi yang dirawat di ambulan hanya sementara dan itu bagi pasien yang datang menggunakan ambulan atau mobil, sebab drop zone (tenda darurat hanya untuk 6-8 pasien, kalau datang dengan diantar motor, ini kan mereka masih harus menunggu di drop zone. membahayakan juga buat yang lain,” pungkas dr. Wahib.
Rumah Sakit dr. Soebandi sendiri, menyiapkan 120 tempat tidur untuk pasien suspect covid, dimana jumlah tersebut sudah terisi semua, ditambah tenda darurat dan 10 ambulan. (*)