Peduli Rakyat News | Jember,- PMI Kabupaten Jember terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan darah pasien di sejumlah rumah sakit di Jember dan sekitarnya. Dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia 14 Juni tahun 2021, PMI Kabupaten Jember menggelar serangkaian kegiatan diantaranya talkshow, Pengukuhan pondok pesantren sebagai lumbung donor darah pemula, donor darah sukarela. Sekaligus sosialisasi tentang manfaat donor darah, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), juga sosialisasi tentang Covid-19.
PMI Kabupaten Jember menjadikan pondok pesantren (ponpes) sebagai lumbung pendonor darah pemula. Pasalnya, kini banyak Ponpes yang memiliki SMA/SMK atau MA yang merupakan sumber pendonor darah pemula.
Hal itu diawali kegiatan donor darah bagi pemula yang merupakan santri dan siswa di SMA/SMK dan MA Nurul Islam (Nuris) di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Sebanyak 65 santri Ponpes Nuris yang menjadi pendonor pemula ikut donor darah yang digelar UDD PMI Kabupaten Jember.
Namun, sayangnya, hanya 19 santri Nuris yang lolos bisa ikut donor darah. Sedangkan 47 santri tertolak karena berbagai alasan seperti umur belum 17 tahun, berat barang kurang, HB terlalu tinggi atau terlalu rendah, tensi darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ke depannya, kegiatan donor darah akan rutin di gelar di salah satu Ponpes besar di Kabupaten Jember tersebut. Sosialisasi diikuti sekitar 100 santri yang duduk dibangku SMA/SMK dan MA Nuris.
Penyerahan Surat Keputusan tentang Pengukuhan dan pengesahan pondok pesantren Nurul Islam Antirogo sebagai Lumbung Donor Darah Pemula diberikan Sekretaris PMI Kabupaten Jember Fadallah kepada Husaini, M.Pd Ketua Pengurus Ponpes Nurul Islam Antirogo. “PMI kabupaten Jember akan menggandeng ponpes-ponpes di Jember untuk menjadi Lumbung Pendonor Darah Pemula dan ponpes Nuris Antirogo yang pertama mendapatkan Piagam Sebagai Lumbung Pendonor Darah Pemula,” kata Fadallah.
Husaini, M.Pd Ketua Pengurus Ponpes Nurul Islam Antirogo juga menegaskan kesiapannya untuk mengerahkan santrinya untuk donor darah. “Donor darah ini murni kegiatan kemanusian tentu kami dari Ponpes Nuris mendukungnya. Kegiatan ini tentu bermanfaat terhadap santri kami,” ujar Husaini.
Sosialisasi tentang manfaat donor darah dilakukan oleh Attin Mahatma Kabid Pelayanan UDD PMI Kabupaten Jember, dr. Egy Bagus Prasetya, dokter Klinik Pratama PMI Kabupaten Jember, dr Triwiranto pengurus PMI Kabupaten Jember. Agar dapat berperan aktif dalam donor darah, remaja dihimbau untuk selalu membiasakan PHBS, seperti tidak merokok, tidak minum alkohol dan hindari seks bebas. Hal ini untuk menjaga kualitas darah.
Selain Ponpes Nuris, kedepannya PMI Kabupaten Jember akan menggandeng Ponpes Al Qodiri, Ponpes Madinatul Ulum Jenggawah, Ponpes Al Hasan Panti, Ponpes Assuniyah Kencong, Ponpes Annuriyah Kaliwining, Ponpes Bustanul Ulum Mlokorejo, Ponpes Nurul Qurnain Sukowono, Ponpes Fatihul Ulum Tanggul, Ponpes Baitul Arqom Balung, Ponpes MHI Bangsalsari.
“Kami berinovasi untuk membuat lumbung-lumbung pendonor darah pemula di ponpes-ponpes besar yang di dalam terdapat SMA, SMK atau MA. Para santri yang juga siswa SMA, SMK atau MA yang berusia diatas 17 tahun sudah bisa donor darah. Tentu juga kami harapkan para guru dan pengasuh ponpes juga ikut donor darah,” imbuh Ketua PMI kabupaten Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH.
Dia mengakui, belakangan ini stok darah di PMI Kabupaten Jember menipis. Banyak permintaan darah dari pasien di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jember. “Banyak beredar permintaan darah gol A dan B karena menipisnya stok di UDD PMI, makanya kami kini lebih giat lagi menggelar kegiatan donor darah,” imbuhnya.
Bahkan, disaat yag sama dengan kegiatan donor darah di Ponpes Nuris juga digelar Giat Love Donation 2021 yang dilaksanakan oleh Komunitas YOT Sabtu (12/6 2021) di Lippo Plaza Jember yang berhasil menghimpun 38 kantong darah. Sedangkan yang tertolak sebanyak 14 orang pendonor.
Sehari sebelumnya, digelar Bhakti Kesehatan Donor Darah Dalam rangka Hari Bhayangkara ke-75 Kamis, (10/6/2021) di aula Bhayangkara Polres Jember berhasil menghimpun 48 Kantong, sedangkan yang tertolak sebanyak 19 pendonor. (*)