Peduli Rakyat News | Jember,- Saat menyambut kedatangan seluruh tim Lingkar Kreatif Independen (Linkrafin), di Pendopo Wahyawibawagraha, Rabu (26/05/2021) pagi, Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto memberikan apresiasi kepada seluruh tim Linkrafin atas capain yang sudah diraih pada Lomba Karya Musik Anak Komunitas yang diselenggarakan Kemenparekraf RI pada Senin malam (24/05/2021) di Jakarta.
Bupati Hendy nyampaikan apresiasinya dab mengungkapkan rasa syukur dan bangga saat menyambut kedatangan seluruh tim Linkrafin di Pendopo setelah berhasil meraih juara 1 dan juara favorit pada even bergengsi tersebut. "Selama kurang lebih tiga bulan saya memimpin Jember, bulan ini saya mendapat hadiah dari teman-teman seniman ini. Tentu semua warga Jember juga ikut bangga,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Bupati Hendy juga berpesan pencapaian ini tidak boleh membuat para seniman yang tergabung dalam Linkrafin merasa puas dan berbangga diri sehingga lupa diri, intinya kemampuan yang sudah ada teruslah diasah sehingga apa yang menjadi harapan bersama bisa dicapai.
Bupati Hendy berjanji, Pemkab Jember di dalam kepemimpinannya tidak akan tinggal diam, akan support Linkrafin ini, dan yang lainnya, seluruh pegiat seni dan budaya Jember akan di dukung untuk mengembangkan kreativitas masing-masing dan membanggakan Jember.
Dalam kesempatan itu juga, Founder Linkrafin Yudho Andriansyah menyampaikan rasa bersyukurnya atas pencapaian yang diraih oleh tim Linkrafin. “Ini hasil kerja keras semua tim, Alhamdulillah kita bisa raih juara 1 dan ini membuktikan bahwa Jember itu mampu dan patut diperhitungkan di kancah nasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yudho mengatakan, dalam penampilan pada malam final tersebut, ada 28 orang musisi, 2 koreografer dan 4 perancang busana yang terlibat. Dia menjelaskan pemilihan judul karya musik “Jember Nusantara” adalah mengandung pesan bahwa Konsep Nusantara dengan segala kemajemukan sukunya itu ada di Kabupaten Jember.
Keragaman itu didukung pula dengan adanya beberapa Perguruan Tinggi yang menjadi tujuan belajar banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia. "Kabupaten Jember secara lokal masyarakatnya terdiri dari suku Madura dan Jawa, namun tidak hanya dua suku tersebut yang berada di Jember, banyak kampus favorit di kota ini dimana mahasiswanya dari berbagai daerah, ada mahasiswa dari Medan, Papua, Solo, dan lainnya, para mahasiswa itu tinggal di kota tembakau ini, itulah bukti bahwa Nusantara ada di Kabupaten Jember,” jelasnya.
Dalam menyampaikan pesan kemajemukan Nusantara tersebut, karya musik Jember Nusantara mempunyai komposisi berbagai suku yang dikemas dengan memadukan unsur modern dan magis dari berbagai etnik. “Ada kijung, ada gamelan, sinden, sapek, musik patrol sebagai ciri khas Jember, ada suling sunda, ya nusantara lah. Lalu ada piano klasik juga,” pungkasnya. (NR)