Peduli Rakyat News | Jember,- Akibat dari terjadinya pandemi Covid-19, hingga akhirnya semua harus menghadapi situasi yang tidak menguntungkan seperti sekarang ini, bagi pengelola tempat wisata tidak ada pilihan selain mencari terobosan baru dalam mengelola usahanya.
Upaya tersebut mutlak diperlukan oleh pengelola destinasi wisata jika usaha yang dikelolanya ingin tetap bertahan dan menghasilkan keuntungan.
Menghadapi perubahan keadaan adalah sebuah keniscayaan di tengah terjadinya pandemi Covid-19. Sebab itu dituntut adanya kreatifitas dan inovatifitas agar usaha wisata yang digeluti tidak semakin terpuruk. Apalagi lagi keadaan yang tidak menguntungkan seperti saat ini tidak bisa diprediksi sampai kapan akan berakhir.
“Pemerintah Kabupaten Jember tidak punya kewenangan melarang para pelaku wisata untuk membuka atau menutup usahanya, yang bisa dilakukan adalah melakukan pembinaan,” ujar Arief Cahyono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemkab Jember, Kamis (26/11/2020).
Arief mengatakan, pihaknya selain tidak punya kewenangan melakukan pelarangan, Dinas Pariwisata juga tidak bisa menekan pelaku wisata. “Yang bisa dilakukan adalah mengimbau, agar mereka membuat terobosan.Domainnya sebatas melakukan pendataan dan pembinaan sekaligus membantu promosi,” jelasnya.
Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut, saat ini yang bisa dilakukan dinas pariwisata adalah mengenalkan tempat wisata ke masyarakat. “Bahwa di wilayah sini ada tempat wisata. Itupun setelah kami mendapat tembusan surat ijin, karena sekarang dinas pariwisata tidak lagi mempunyai kewenangan mengeluarkan Ijin wisata, perijinan ditangani dinas PTSP,” pungkasnya. (*)
