Peduli Rakyat News | Jember,- Pada bulan November ini, World Kids Carnival (WKC) yang digagas manajemen Jember Fashion Carnaval (JFC) dipastikan akan digelar. Gelaran seni dan budaya ini mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Jember.
Sebagai Presiden JFC, Budi Setiawan, usai beraudiensi dengan Plt. Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, menegaskan kesiapan penyelenggaraan festival tersebut, Sellasa, 03 November 2020.
“Tentu saja dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, karena pelaksanaan ini bertepatan dengan pandemi Covid-19,” kata Budi kepada wartawan.
Budi menambahkan, kesuksesan WKC, tidak hanya fokus pada konten. Juga sukses dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Ia menyampaikan bahwa WKC digelar di lima benua secara virtual. Sementara puncak pelaksanaannya di Jember pada tanggal 22 November 2020. "Jember sebagai perwakilan Indonesia,” tegasnya di Kantor Pemkab Jember.
Dalam kesempatan itu, Plt. Bupati Jember, Drs. KH. A Muqit Arief, menyatakan sangat bangga dengan JFC. Meski dalam bayang-bayang pandemi Covid-19, JFC terus produktif, hingga mempunyai cara agar WKC 2020 tetap berjalan.
“Mungkin ini akan menjadi karnaval terbesar di dunia, karena melibatkan lima benua serta tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku,” ungkapnya.
Lebih lanjut plt bupati menegaskan, Pemerintah Kabupaten Jember, sangat mendukung kegiatan itu. Sebagai bentuk dukungan pada pihak JFC, salah satunya pemerintah membebaskan biaya pajak.
Even WKC 2020 merupakan karnaval anak-anak dari masing-masing benua yang digelar secara bergantian. Pelaksanaannya disiarkan langsung secara virtual, yang kemudian didokumentasikan dalam format video.
Setiap peserta WKC 2020 terdiri dari talent kids, serta lokal host yang berfungsi sebagai penyaji cerita tentang latar belakang anak-anak. Kostum yang digunakan merupakan pesan perdamaian untuk dunia.
Maksud dari WKC sendiri digelar untuk memberikan kontribusi pada dunia guna menciptakan perdamaian dunia, mendorong keberlangsungan harmonisasi global, serta simbol bangsa Indonesia tetap mampu memberikan karya bagi dunia pada masa pandemi yang terjadi saat ini. (*)