Peduli Rakyat News | Jember,- Demi keamanan bersama, obyek wisata khususnya dibawah naungan Pemerintah Kabupaten Jember tetap tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Meski dari sisi kerugian ditutupnya obyek wisata akan mengurangi sebagian pendapatan asli daerah (PAD), serta hilangnya kesempatan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan dari tempat wisata itu, namun pemerintah tidak berani melangkah lebih jauh untuk membuka tempat wisata. Pasalnya, tempat wisata berpotensi untuk membuat kerumunan orang.
Dikawatirkan lagi kalau wisata tersebut bernuansa air, seperti kolam renang. Pengunjung yang datang ke tempat wisata air biasanya langsung ‘nyebur’ ke kolam tanpa berpikir, bahwa air akan menjadi media penularan virus corona yang sangat cepat.
Bisa dibayangkan kalau diantara pengunjung yang mandi di kolam ada yang terpapar virus corona, potensi penularannya kepada pengunjung lain jelas cukup besar. Potensi terjadinya penularan ini utamanya kepada mereka yang sama-sama mandi di kolam.
“Ini yang menjadi salah satu pertimbangan, mengapa obyek wisata, khususnya yang di bawah Pemkab Jember, ditutup,” ujar Dedi Winarno, Kabid Pemasaran Produk Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Jember, Minggu (29/11/2020).
Deddi menjelaskan, dengan munculnya pandemi virus corona ini, belum bisa diprediksi sampai kapan akan berakhir. Karena itu semua pihak diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Kalau semua pihak bisa bersikap disiplin menggunakan masker, sering cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, pandemi akan cepat berakhir. Sehingga tempat wisata bisa dibuka kembali, dan masyarakat juga bisa berjualan lagi,” imbuhnya.
Sunarko salah seorang warga yang tinggalndi seputaran obyek wisata Patemon, Tanggul, terkait dengan ditutupnya tempat wisata ini sangat berharap, pemandian tradisional kebanggaan masyarakat Tanggul bisa segera dibuka kembali. Sehingga masyarakat yang selama ini menggantungkan penghidupannya dari Pemandian Patemon, bisa berjualan lagi.
“Kasihan, masyarakat disini (Pemandian Patemon) terpaksa banyak yang kehilangan penghasilan. Sejak ada pandemi Covid-19, mereka tidak bisa jualan, karena pemandian ditutup,” ungkapnya.
Sebab itu, demi kepentingan bersama, Sunarko, mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
“Inshaa Allah kalau semuanya disiplin menjalankan protokol kesehatan, pandemi segera berakhir, dan kami juga bisa berjualan lagi,” pungkasnya. (*)