Peduli Rakyat News | Jember,- Ratusan santri Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo yang akan kembali ke pondok pesantren, keberangkatannya dilepas langsung oleh Bupati Jember, dr. Faida, MMR, bersama Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief di Terminal Arjasa, Jember, Rabu, 15 Juli 2020.
Untuk kali ini, sebanyak 467 santri putri yang diberangkatkan santri putri dengan menggunakan 11 armada bus yang disediakan oleh pemerintah. Dalam pemberangkatan ini merupakan rangkaian pemberangkatan santri balik ke pondok yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
“untuk seluruh santri yang diberangkatkan telah melakukan rapid test, sebagai satu langkah pencegahan covid, agar menjadi santri tangguh dan ponpes tangguh Covid-19,” ujar Bupati Faida.
Disamping rapid test, santri dibekali kain alat sholat, masker, dan vitamin untuk sebulan. Dalam kesempatan itu, bupati berpesan kepada santri, karena semua harus berjuang bersama agar pembelajaran santri di ponpes bisa berjalan dan selamat pada situasi pandemi ini, maka Pemkab Jember mendukung kembalinya santri ke ponpes ini. "Mendukung aktifnya kegiatan ponpes asalkan mengikuti protokol Kesehatan,” jelasnya.
Untuk informasi bersama, Pemkab Jember memfasilitasi 50 ribu rapid test gratis dan armada pemberangkatan untuk santri. Semua fasilitas itu untuk keselamatan santri yang berjuang untuk menimba ilmu dipondok pesantrennya masing-masing.
Wabup Muqit Arief, dalam kesempatan itu menyatakan, kehadiran bupati bersama wabup dalam pemberangkatan sebagai bentuk kecintaan pemimpin terhadap santrinya.
Wabup Muqit Arief juga mengingatkan agar saat di pondok betul-betul melakukan pola hidup bersih dan sehat. “Biasakan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan hindari berkumpul. Hindarilah pinjam meminjam pakaian, alat makan, alat sholat, dan lain sebagainya,” tutur Wabup yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Silo ini.
“Semua ini demi keselamatan kita semua, dan untuk menghindari penyebaran Covid-19,” tutupnya.
Gatot Triyono, juru bicara Gugus Tugas Covid-19, secara terpisah menjelaskan, hingga 14 Juli 2020, jumlah santri yang telah mendapatkan fasilitas rapid test gratis sebanyak 34.086 santri. Untuk jumlah pengurus pondok yang mendapatkan pemeriksaan Kesehatan tersebut sebanyak 2.776. orang. Dan untuk panitia yang ikut menjalani rapid test sebanyak 13 orang.
Gatot lebih lanjut mengatakan, untuk jumlah santri dan pengurus tersebut dari 390 pondok pesantren yang telah berkoordinasi dengan gugus tugas Kabupaten Jember. (*)