Iklan VIP

Kamis, 25 Juni 2020, 11:11 WIB
Last Updated 2020-07-03T04:14:16Z
Jember

Rapid Test untuk Difabel di Fasilitasi Pemkab Jember


Peduli Rakyat News | Jember,- Pemerintah Kabupaten Jember menfasilitasi rapid test tiga orang penyandang disabilitas yang dilakukan di Labkesda di Jalan Dewi Sartika, Rabu, 24 Juni 2020, sebelum berangkat mengikuti pelatihan di Pasuruan.

Untuk rapid test yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember tersebut bertujuan memenuhi persyaratan mereka kembali ikut pelatihan keterampilan di Pasuruan itu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Gatot Triyono mengatakan bahwa, sebenarnya ada empat orang yang akan berangkat. Namun satu orang diantaranya ternyata akan menikah, akhirnya tidak bisa ikut berangkat.

Ketiga penyandang disabilitas itu akan mendapatkan keterampilan melalui pelatihan di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Tuna Rungu dan Tuna Daksa di Pasuruan.

Saat mengikuti pelatihan, mereka nuga akan mengikuti berbagai kegiatan pembinaan rohani, motivasi, dan mendapatkan bantuan stimulan.
Yusuf Zainal Hidayat, seorang pekerja sosial yang mendampingi ketiga penyandang disabilitas itu mengatakan, selain memfasilitasi rapid test, Pemkab Jember juga memfasilitasi pemberangkatan ketiganya.


“Lebih aman karena berangkat dengan kendaraan dinas,” ucapnya. “Kalau menggunakan angkutan umum malah bahaya, mereka bisa rentan terpapar Covid-19,” ungkap Yusuf.

Apresiasi dari salah seorang tuna daksa, Martha Edy Irawan, disampaikan karena usaha pemerintah dalam menjaga kesehatan para penyandang disabilitas tersebut.

Martha yang berdomisili di Dusun Krajan, RT 03, RW 10, Desa Biting, Kecamatan Arjasa, tersebut mengatakan, rapid test tersebut merupakan langkah yang tepat. Selain sebagai persyaratan mengikuti pelatihan, juga berfungsi untuk mengetahui kesehatan para difabel.

“Kalau kami sakit kan bahaya juga, bisa menulari banyak orang. Terutama para penyandang disabiltas lain yang mengikuti pelatihan di Pasuruan. Terima kasih, semoga kami selamat sampai tujuan,” pungkasnya.

Untuk Martha sendiri mengambil pelatihan keterampilan sablon. Sedangkan untuk kedua orang temannya mengambil pelatihan keterampilan menjahit dan bordir. (*)