Iklan VIP

Kamis, 14 Mei 2020, 19:09 WIB
Last Updated 2021-06-17T16:01:09Z
BaliBeritaJembrana

Tertimpa Reruntuhan Dinding Sumur Tua, Sudana Tak Terselamatkan

Peduli Rakyat News | Jembrana,- Nasib na'as menimpa Gede Sudana (51) yang keseharian nya diketahui sebagai Pekerja Buruh Harian Lepas (Tukang Gali Sumur) asal Banjar Berawan Salak harus meregang nyawa diduga karena tertimpa reruntuhan tanah saat membongkar batu bata pembatas (Gaing) sumur milik I Gusti Kade Santika (60) di Banjar Banyubiru Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana-Bali, Kamis (14/5)

Awal mula kajadian dijelaskan, bahwa sekira pukul 15.00 wita I Gusti Ngurah Budi Arnaya (45), melihat korban bersama istrinya sedang bekerja membongkar batu bata pembatas ( Gaing ) sumur, kedalaman sumur pada saat korban kerja sedalam ± 6 meter, diameter lobang sumur 1,20 meter, sebelumnya kedalaman sumur ± 20 meter, namun sudah ditimbun tanah / krokol oleh pemilik sumur sedalam ± 14 meter.

"Posisi korban pada saat bekerja berada didalam sumur, sedangkan istrinya berada diatas melihat suaminya membongkar batu bata pembatas ( Gaing ) sumur,  seketika pada saat itu tiba-tiba tanah pinggiran lobang sumur ambruk dan menimpa korban yang saat itu masih berada didalam sumur" jelas Arnaya.

Melihat kejadian tersebut, langsung menghubungi pihak Basarnas, dan setelah mendapat laporan dari masyarakat, Tim Basarnas diterjunkan ke lokasi kejadian dipimpin KORPOSSAR Jembrana I Komang Sudiarsa bersama 9 orang tim tiba di TKP dan langsung memberikan pertolongan dengan membongar reruntuhan tanah.

Lanjut, sekira pukul 17.55 wita korban berhasil di evakuasi dari dalam sumur oleh tim SAR yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap fisik korban. Dari hasil pemeriksaan fisik korban oleh Tim Inafis Polres Jembrana dan Dokter Puskesmas 1 Negara dr. I Putu Sukma Fajar menjelaskan bahwa bahwa Korban sudah meninggal dunia, dan ditemukan Lebam di dahi kanan, diduga akibat reruntuhan benda keras.

Dari kejadian ini, Pihak keluarga korban menerima dengan dengan iklas kejadian tersebut dan menganggap kejadian tersebut adalah suatu musibah, serta menolak untuk dilakukan Outopsi. (Agus/Suar)