Peduli Rakyat News | Jember,- Melanjutkan program kerja penyaluran bantuan kepada santri yang tidak pulang kampung, dan warga yang cacat berat yang sudah berjalan sejak awal beberapa waktu lalu. Hari ini, Rabu, 27 Mei 2020, Pemerintah Kabupaten Jember melalui Wakil Bupati Jember, Drs. KH A. Muqit Arief melanjutkan penyaluran atau penyerahan bantuan secara langsung tersebut dibeberapa pondok pesantren yang berada di kawasan Kecamatan Bangsalsari, Umbulsari dan Kencong.
Saat berada di Pondok Assuniyah, Kecamatan Kencong, Wabup Muqit Arief mengatakan, suatu keharusan bagi kita untuk menyambangi (menjenguk) mereka. "Harus kita sambangi, karena bagaimana pun negara harus hadir dalam hal semacam ini,” katanya.
Menurut wabup, para santri yang tidak pulang kampung itu mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak pulang kampung pada saat liburan hari raya Idul Fitri saat ini. “Jangan sampai dilarang mudik, kemudian tidak dijenguk,” ucapnya.
Wabup Muqit Arief memberikan bantuan sembako dan uang secara langsung bagi mereka. Bantuan itu sebagai bentuk ucapan terima kasih dari pemerintah. “Kami berharap semua santri dalam keadaan sehat walafiat,” harapnya.
Wabup Muqit Arief juga menjenguk dan juga memberikan bantuan sembako dan uang untuk beberapa warga yang dalam kondisi cacat berat. Bantuan lainnya yang diberikan juga berupa alat kesehatan, seperti kursi roda.
Wabup Muqit Arief lebih jauh mengatakan, ada hal yang lebih penting dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Yaitu menyikapi persebaran Covid-19. "Kami sangat berharap kepada para santri dan masyarakat umum untuk membiasakan hidup sehat, agar tidak terjadi penambahan warga yang terpapar Covid-19,” ujarnya.
Wabup Muqit Arief menjelaskan, kondisi Covid-19 itu sendiri tergantung pada kesadaran masyarakat. Apabila masyarakat bisa mengikuti protokol kesehatan, jumlah warga terpapar bisa stagnan bahkan menurun.
Salah seorang warga penerima bantuan, Itra dengan meneteskan air mata mengucapkan rasa syukur atas bantuan yang diterima oleh anggota keluarganya yang mengalami cacat berat. "Alhamdulillah saya senang, dan terima kasih karena wakil bupati sudah datang ke sini dan sudah memberikan bantuan pada anak kami,” tuturnya.
Itra pun berharap bantuan yang diberikan pemerintah dapat bermanfaat. Ia juga berharap kehidupan dapat kembali normal seperti sedia kala.
Selanjutnya data yang diperoleh dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Jember menyebutkan untuk santri yang tidak pulang kampung saat lebaran tahun ini tercatat sebanyak 2.674 orang. Mereka berasal dari dalam maupun luar Kabupaten Jember.
Untuk santri yang berasal dari Jember, berjumlah 881 orang yang yang tersebar di 16 kecamatan. Dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Umbulsari sejumlah 221 santri. Selanjutnya Kecamatan Bangsalsari 128 santri dan Kecamatan Kaliwates ada 104 santri.
Selanjutnya untuk santri yang berasal dari luar Jember terbagi dua. Yang pertama yaitu santri yang berasal dari dalam negeri berjumlah 1.781 santri. Dan yang kedua adalah santri yang berasal dari luar negeri sejumlah 10 santri.
Untuk santri dari dalam negeri yang tidak pulang kampung terbanyak di Kecamatan Wuluhan sejumlah 437 santri. Selanjutnya di Kecamatan Sumbersari sejumlah 200 santri dan Kecamatan Ambulu sejumlah 188 santri.
Santri dalam negeri dari Provinsi Jawa Timur, berasal dari Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah terbanyak yaitu 327 santri. Berikutnya dari Kabupaten Bondowoso sebanyak 141 santri dan Kabupaten Lumajang sebanyak 136 santri.
Untuk wilayah asal dari luar Provinsi Jawa Timur, santri yang masih bertahan di pesantren pada situasi Covid-19 tertinggi dari Kabupaten Kebumen sejumlah 123 santri, selanjutnya Cilacap sejumlah 73 santri, dan Denpasar sejumlah 51 santri.
Selanjutnya ada sepuluh santri dari luar negeri berasal dari empat negara. Dari kamboja tercatat 6 santri, Malaysia sejumlah 2 santri. Kemudian Saudi Arabia dan Turki masing-masing satu santri. Kesepuluh santri tersebut berada di lima kecamatan, yaitu berada di Kecamatan Sumbersari sejumlah 6 santri, kemudian di Kecamatan Jombang, Panti, Wuluhan dan Arjasa masing-masing satu santri.(*)