Peduli Rakyat News | Jember,- Mulai hari ini, Kamis 28 Mei 2020, sebanyak lima ribu lebih pedagang pasar tradisional yang ada di Kabupaten Jember akan menjalani rapid test. Hal ini sesuai dengan rencana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bahwa untuk para pedagang pasar akan menjalani pemeriksaan kesehatannya. Hari ini untuk para pedagang yang ada di empat pasar.
Terkait dengan proses pemeriksaan kesehatan dengan pedagang dengan rapit test tersebut, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Gatot Triyono menjelaskan, pemeriksaan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan virus.
Proses tersebut dilakukan sebelum pemerintah kembali membuka pasar tradisional yang ditutup sejak (23/05/2020) kemarin. Penutupan pasar tradisional itu sendiri salah satunya untuk melakukan rapid tes ini, serta penataan pasar agar bisa memenuhi protokol kesehatan dari pemerintah.
“Ada lebih lima ribu pedagang pasar tradisional yang akan menjalani pemeriksaan, termasuk pedagang lesehan. Seluruh pedagang itu berada di semua pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah," ucap Gatot.
Dalam proses pengambilan sampel darah untuk rapid test di empat pasar tersebut berjalan lancar dengan pengamanan dari Satpol PP, Polri, dan TNI. Penerapannya, sebelum mengantri para pedagang diminta untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Selanjutnya antri untuk mendaftar menggunakan KTP dan mengambil tabung sampel darah. Kemudian adalah pegambilan darah oleh petugas medis.
Herman, salah seorang pedagang di Pasar Kepatihan, merasa bersyukur ada kegiatan ini. “Semoga menjadi hikmah bagi seluruh warga. Untuk ini, saya berterima kasih kepada seluruh aparat yang menjaga di sini,” ujarnya.
Herman juga berterima kasih atas diadakannya layanan kesehatan gratis ini. "Semoga semua yang ada di sini aman tenteram, tidak ada halangan ke depannya. Semoga kegiatan seperti ini mendukung keselamatan semua,” tuturnya.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Supatmi, salah satu pedagang makanan basah di Pasar Bungur. Ibu dua anak ini mengaku senang ada rapid test ini. “Semoga semua segera pulih dan terbebas dari Covid-19,” harapnya. Ada sekitar 150 pedagang yang ada di Pasar Bungur ini.
Dalam pemeriksaan kesehatan itu dilakukan di tengah-tengah para pedagang berjualan. Karena itulah petugas memakai pengeras untuk seperti megaphone untuk mengimbau pedagang untuk ikut pemeriksaan rapit test tersebut.
Ada juga yang menarik di Pasar Pelita. Yaitu Ketua RW setempat membantu petugas mengimbau pedagang untuk menjalani pemeriksaan. Dengan mengambil satu per satu KTP pedagang dan akan dikembalikan sudah menjalani pemeriksaan dari petugas medis.
Pada sisi lainnya, ada kejadian yang membuat petugas kaget. Hal itu disebabkan ada seorang perempuan menjerit ketika diambil darahnya. Meski demikian, pedagang itu tertawa saat keluar dari ruang Balai RW yang menjadi tempat pemeriksaan kesehatan pedagang pasar.
Saat ditemui di lokasi, Camat Kaliwates, Asrah menjelaskan ada sekitar 350 pedagang yang biasanya berdagang di pasar yang berada di Jalan Kartenegara tersebut. Semoga dalam prosesnya nanti berjalan sesuai target program yang dicanangkan pemerintah.
Salah seorang pedagang minuman sari kedelai, Bramijaya yang telah menjalani pemeriksaan mengaku rapid test sangat membantunya. Sebab, bila melakukan tes secara mandiri tentunya agak kesulitan. “Tidak ada biaya,” cetusnya. Saati ni, kondisi Covid-19 diakui Bramijaya cukup mengkhawatirkan. Namun, ikhtiar harus dilakukan dengan mengikuti anjuran pemerintah.
Dukungan terhadap pemeriksaan rapid test ini, juga datang dari salah seorang pedagang pracangan yang berada di Pasar Kreongan, Patrang, bernama Kadik. Menurutnya, ini adalah langkah untuk menghilangkan rasa kekhawatiran masyarakat selama ini. Karena menurut Kadik, kita jadi lega, tidak was-was lagi. "Saya usul kalo bisa pengunjung pasar juga diperiksa," ujarnya.(*)