Peduli Rakyat News | Probolinggo,- Salah satu pasien di Kota Probolinggo yang terkonfirmasi positif corona akhirnya bernafas lega dan bahagia saat swab terakhirnya dinyatakan negatif dan bisa pulang ke rumahnya, Sabtu (18/04) siang.
Sementara sang ayah “S”, masih harus dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh dengan menunggu hasil swab.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bersama para tenaga kesehatan pun melepas “P” dengan menyiapkan balon dan bucket bunga.
Wali Kota Probolinggo menyaksikan moment ini dan berterima kasih kepada paramedis yang menanganinya serta memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Probolinggo bahwa penyakit ini bukanlah sebuah aib. Karena corona bisa disembuhkan asalkan mentaati protokol kesehatan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada tim kesehatan, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Ketekunan yang dilakukan, upaya yang terbaik dan atas ridho Allah SWT, alhamdulillah pasien sehat,” ujar Habib Hadi.
Sang ayah yang masih dirawat tersebut menitipkan pesan kepada anaknya “P” untuk masyarakat Kota Probolinggo utamanya dilingkungannya.
“Semua orang harus menjaga diri dan tetap di rumah saja, serta selalu memakai masker,” Ujar “S” yang menitipkan pesan melalui anaknya “P”
Sesaat sebelum meninggalkan halaman RSUD, “P” dengan memegang bucket bunga ditangannya, ia menyempatkan diri untuk foto bersama Paramedis di Halaman Rumah Sakit.
Sebelumnya “P” juga sempat menuliskan pesan ke secarik kertas. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Wali Kota beserta jajarannya atas motivasi dan kepedulian yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah membalas kebaikan bapak dan ibu semuanya,” Tulisnya sebelum meninggalkan Ruang Isolasi RSUD.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr Mohammad Saleh dr Abraar HS Kuddah menuturkan, kesembuhan pasien ini merupakan suatu keberhasilan bersama antara masyarakat, pemkot dan jajaran, semua pihak serta RSUD. Kesembuhan pasien bukan hanya keberhasilan RSUD melainkan keberhasilan bersama karena adanya kerjasama yang baik.
Penanganan tim medis di RSUD menjadi lebih ringan karena kejujuran dari penderita sehingga bisa disembuhkan.
“Masalah kesembuhan itu Allah yang menentukan, kita tidak bisa memprediksi,” kata dr. Abraar
Ia menceritakan, saat “P” datang ke RSUD hasil rapid tes nya menyatakan negatif, namun untuk meyakinkan lagi maka “P” mengikuti tes swab dan hasilnya ternyata positif. Sehingga “P” langsung mendapatkan penanganan medis, dan diberi stimulan hingga dua kali swabnya dinyatakan negatif.
“Setelah dua kali swab negatif, baru kami yakin pasien bisa kita kembalikan ke masyarakat,” imbuhnya.
Sesampainya di rumah, “P” masih harus menjalani isolasi secara mandiri selama 8 hari dirumahnya sambil meminum obat-obatan yang telah diberikan dokter untuk stimulan yang bisa merangsang antibody.
“Kami juga telah memberikan surat bebas COVID 19 secara swab namun “P” harus tetap dalam pengawasan dari pihak Dinas Kesehatan dan Satpol PP,” ucapnnya (Roni)