Peduli Rakyat News | Probolinggo,- Dampak pelecehan dan arogansi yang dilakukan oleh “AU“oknum pegawai Inpektorat Kraksan Kabupaten Probolinggo Jawa Timur dipendopo Kecamatan Kotaanyar belum lama ini pada awak media dan LSM masih berbuntut panjang.
Puluhan LSM yang tergabung dalam aksi damai yang dikomandoi langsung oleh Ketua DPD GMPK Kabupaten Probolinggo Sholehuddin dan puluhan wartawan dari berbagai media online dan cetak se-Kabupaten Probolinggo kembali menggeruduk kantor Inspektorat Kabupaten Probolinggo pada Jumat (28/2/20).
Pasalnya mereka meminta hasil tindak lanjut dari 4 tuntutan sebelumnya yang diajukan saat mediasi dikantor Inspektorat pada Rabu (26/2/20) belum lama ini.
Adapun tuntutan aksi, pertama meminta Oknum Pegawai Inspektorat tersebut meminta maaf secara terbuka dihadapan publik melalui jumpa pers, Kedua Permintaan pengunduran diri dari Jabatannya, ke tiga Proses hukum tetap berjalan dan ke empat meminta Inspektorat mengumumkan hasil audit secara terbuka.
Tetapi ke empat tuntutan tersebut tidak cepat dipenuhi sehingga memicu beberapa LSM yang tergabung dalam aksi damai merasa geram, dan bahkan akan berencana akan mengepung kantor Bupati Probolinggo Senin depan jika ke empat tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
Ketua DPD GMPK Kabupaten Probolinggo dalam orasinya menyampaikan,”Bagaimana probolinggo bisa maju kalau sistem pemerintahan modelnya seperti ini, pantas saja probolinggo jadi Kabupaten termiskin nomer 4 se-Jatim wong semuanya serba tertutup,” ucap Ketua DPD GMPK.
Terpisah Galih Ketua Umum lembaga perlindungan konsumen Nasional (Lpkn) menyampaikan,”Ini menjadi attensi bagi pemerintah Kab.Probolinggo agar kedepan untuk mengevaluasi kembali sistem pemerintahannya, rakyat jangan terus dijamu dengan permasalahan yang tanpa ada penyelesaian yang bijak ,”Sistem pemerintahan model seperti ini sangat berbahaya bagi generasi penerus kita kedepan jika terus dipertahankan dan itu bisa menjadi catatan buruk bagi kabupaten probolinggo sendiri, apa pemerintahan ini tidak malu dengan kabupaten sebelah,” ucapnya saat ditemui didepan kantor Inspektorat saat aksi damai berlangsung.(glh)