Peduli Rakyat News | Tabanan,- Jenazah almarhum Peltu I Ketut Susila Adnyana, NRP 21950270530675, Babinsa Desa Timpag, Anggota Koramil 1619-05/Kerambitan, yang menjadi korban meninggal karena terseret arus sungai Yeh Ho pada Minggu tanggal (9/2) hari ini Kamis (13/2) diaben (perabuan jenazah) di di Setra (Kuburanl Banjar Langan, Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Sebelum dilakukan prosesi ngaben, jenazah almarhum mendapatkan Upacara Penghormatan secara Militer dari Regu Salvo dipimpin Dandim 1619/Tabanan (Letkol Inf Toni Sri Hartanto) selaku Inspektur Upacara dan bertindak selaku Komandan Upacara (Kapten Inf Wongso. SH).
Dalam Upacara dibacakan Apel Persada oleh Inspektur Upacara "Kami, Komandan Kodim 1619/Tabanan, atas nama Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dengan mempersembahkan ke Persada lbu Pertiwi, Jiwa Raga dan jasa-jasa Almarhum Peltu l Ketut Susila Adnyana, NRP 21950270530675 Jabatan :Babinsa Ramil 1619-05/Kerambitan, yang telah meninggal dunia pada hari Senin (10/2) karena musibah. Semoga jalan Dharma Bhakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka".
Dalam.sambutannya, Inspektur Upacara menyampaikan, pada hari ini dalam suasana duka di perabuan ini, kita bersama-sama melaksanakan upacara pemakaman secara militer Almarhum Peltu I Ketut Susila Adnyana yang telah meninggalkan kita pada hari Senin tanggal 10 Pebruari 2020. "Upacara kebesaran ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah atas jasa dan pengorbanan almarhum kepada negara dan bangsa yang telah dilaksanakan sepanjang hidupnya. Cobaan ini sungguh sangat mengejutkan dan menyedihkan kita semua, tetapi tuhan yang maha kuasa telah menentukan jalan hidup seseorang, oleh karena itu sebagai umat yang percaya kepada kekuasaannya harus menerima dengan ikhlas setiap keputusan dan kehendaknya. Sebagai manusia biasa kepergian almarhum yang kita cintai, tentu meninggalkan rasa duka yang dalam, oleh sebab itu pada kesempatan ini saya selaku inspektur upacara dan atas nama komando menyatakan bela sungkawa yang sedalamdalamnya, dengan memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberi ketabahan, kesabaran dan bimbingan serta perlindungan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Dengan kepergian almarhum kita telah kehilangan seorang putra bangsa terbaik, yang selalu memegang teguh setiap prinsip-prinsip perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. suri tauladan almarhum sangat bermanfaat bagi kita yang masih hidup untuk melanjutkan pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Kami menyadari bahwa almarhum sebagai seorang manusia biasa selama hidupnya tentu tidak luput dari kekhilapan dan kealpaan. untuk itu saya mengajak hadirin sekalian mau melapangkan dada untuk memaafkan segala kesalahan almarhum semasa masih hidupnya.
- Kepada keluarga almarhum, sekali lagi saya menyatakan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum yang kita cintai bersama. Akhir kata marilah kita semua berdoa kepada tuhan yang maha esa, semoga kesalahan dan kehilapan almarhum di ampuni dan rohnya mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan", jelasnya.
Sementara itu, seorang perwakilan dari keluarga almarhum menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh hadirin dan warga masyarakat atas segala bantuan dan dukungannya, baik moril maupun materil, sehingga acara perabuan ini dapat berlangsung dengan lancar. "Kami selaku wakil keluarga memohon maaf yang sebesar besarnya, apabila almarhum selama bertugas dan bergaul dimasyarakat telah melakukan kesalahan, baik disengaja ataupun tidak disengaja. Semoga dengan keihlasan hati, kita semua dapat memaafkan dan mendoakan agar arwah almarhum dapat diterima di sisi Tuhan", paparnya.
Seusai pelaksanaan Upacara Miluter, jenazah Peltu I Ketut Susila Adnyana dserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pengabenan (perabuan jenazah) secara Adat Umat Hindu di Bali. (Suar)