Peduli Rakyat News | Banyuwangi,- Masyarakat Banyuwangi Bangga ke elokan adat dan Budaya yang di milikinya tetapi tercoreng oleh segelincir orang orang yang kurang peduli pelestarian kesenian adat Budaya Banyuwangi padahal setiap tahun Bupati anas selalu Mengadakan Gandrung sewu Bertujuan untuk tumbuh maju kesenian Yang tampil ke seluruh daerah daerah bahwa Banyuwangi banyak kesenian yang di miliki terutama yang mendunia kesenian adalah Gandrung. Rabu ( 22/01/2020).
Ormas Balawangi dan Lapisan masyarakat Banyuwangi geram pada sekelompok orang orang yang memanfaatkan kesenian Gandrung dengan tampilan jombe yang buruk rupa sangat mengecewakan bukan mengangkat tetapi memberikan penghinaan suatu kesenian yang cantik dan elok di mata dunia
Ini bentuk suatu kekesalan terhadap seluruh penyelengara yang sangat menginjak martabat pada kesenian adat Budaya Banyuwangi, Ormas Balawangi dan seluruh masyarakat Banyuwangi saat ini mendatangi Dinas Pariwisata dan juga DPRD untuk bisa mendatangkan penyelengara dan meminta maaf kepada seluruh Masyarakat banyuwangi bukan ke Dinas atau Pemerintah Daerah tetapi harus jumpa pers supaya masyarakat tidak membuat kerusuhan terhadap penyelengara event tersebut.
Menurut Dr taufik hidayat Ketua Dewan Kesenian Blambangan Menyampaikan, Mengharap kepada seluruh Masyarakat yang mengadakan kegiatan apapun selalu koodinasi ke DKB supaya tidak ada kesenian yang merusak kesenian kita apalagi kejadian seperti ini Gandrung di rubah menjadi jombe sangat menyakitkan oleh karena itu supaya tidak merubah pakem seni adat budaya kita, singkatnya. Dr taufik.
Di sambung dengan Ketua Balawangi M sholeh mengiginkan pada Prodaksen, padahal waktu itu tampilan yang di tunjukan yaitu pocong dan tampilan lain tidak ada gandrung tetapi saat Dr taufi pulang kok ada jombe gandrung ini ada apa ?.
Pak Bambang warsito saya tau anda pasti mendengar apa yang saya sampaikan ini dari aspirasi semua masyarakat untuk mintak maaf kepada seluruh Masyarakat Banyuwangi di hadapan Media elektronik, Media Cetak, Media Online, dan Langsung Pihak Pihak penyelengara siap mempertanggung jawabkan, ujar M sholeh.
Di tambah oleh Lembaga Anti Narkotika Hijrotul Hadi menyatakan, Intinya Semua kalangan Dinas Dinas terkait harus bertanggung jawab dan menyatakan mintak maaf dengan tertulis juga harus nya lebih selektif bukan membiarkan kejadian seperti ini yang merusak kebanggaan Adat budaya Banyuwangi, tambahnya Hadi.
Mari kita Bersatu untuk membela kesenian kita bukan merusaknya tetapi melestarikan kesenian kita untuk kedepanya Banyuwangi seni adat Budaya kita masih melekat di hati Masyarakat Banyuwangi dan warnai keelokan Seni kita.(Hartono)