Peduli Rakyat News | Probolinggo,- Dalam rangka membangkitkan rasa nasionalisme, patriotism, cinta tanah air dan bela negara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bersinergi dengan Polres Probolinggo dan Kodim 0820 Probolinggo menggelar kegiatan bertajuk “Go To School Membangun Karakter Kebangsaan Siswa SMP/MTs Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini diawali di aula SMP Negeri 2 Pakuniran, Rabu (22/1/2020). Dengan mengambil tema “Saya Siap Menuju Langkah Baru Untuk Hidup Yang Lebih Baik”, kegiatan ini diikuti oleh 200 orang pelajar dari lembaga SMP/MTs negeri/swasta yang ada di wilayah Kecamatan Pakuniran.
Pembukaan kegiatan Go To School ini dihadiri oleh Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo Ali Kusno, Camat Pakuniran Hari Pribadi dan jajaran Forkopimka Pakuniran, Kepala SMPN 2 Pakuniran Abdul Kiflih serta para guru SMP/MTs negeri/swasta di Kecamatan Pakuniran.
Selama kegiatan, ribuan pelajar ini mendapatkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dari Polsek Pakuniran, pencegahan paham radikalisme dan cinta tanah air dari Koramil Pakuniran serta wawasan kebangsaaan dari Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo.
Camat Pakuniran Hari Pribadi mengaku sangat bangga karena wilayah Kecamatan Pakuniran menjadi yang pertama dalam kegiatan go to school wawasan kebangsaan yang dilaksanakan oleh Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo. “Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelajar agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang tidak baik,” ujarnya.
Menurut Hari, Indonesia dibangun melalui perjuangan yang tidak kenal lelah oleh para pejuang. Mereka dengan gigihnya melawan penjajah. “Adik-adik pelajar tidak boleh melupakan sejarah. Namun harus terus mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena harus rajin belajar karena nantinya yang akan menjadi estafet perjuangan di masa yang akan datang,” terangnya.
Sementara Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo Ali Kusno mengatakan kegiatan Go To School Membangun Karakter Kebangsaaan Siswa ini nantinya akan dilaksanakan secara menyeluruh di lembaga pendidikan tingkat SMP/MTs negeri/swasta di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Targetnya masing-masing kecamatan satu lembaga SMP/MTs.
“Sasaran dari kegiatan ini dalam satu kecamatan adalah 200 orang pelajar dari lembaga SMP/MTs sehingga ada keterpaduan antara siswa negeri dan swasta,” katanya.
Menurut Ali Kusno, dengan adanya kegiatan ini Pemkab Probolinggo menginginkan agar siswa/siswi SMP/MTs, khususnya kelas 1 dan 2 betul-betul dalam masa-masa usia emas tidak terkontaminasi oleh paham-paham radikalisme, pengaruh narkoba dan memupuk rasa cinta tanah air sehingga tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang negatif. Apalagi anak-anak usia SMP/MTs ini masih dalam taraf labil sehingga tidak menutup kemungkinan mudah untuk dipengaruhi oleh paham-paham yang merusak masa depan anak-anak.
“Saya berpesan kepada anak-anak agar lebih mencintai tanah air dan lebih memahami tentang jati dirinya, sehingga anak-anak fokus pada pelajarannya serta tidak terpengaruh oleh dunia lain melalui kehidupan sehari-hari maupun sekarang anak-anak yang memegang gadget bisa memilih dan memilah antara negatif dan positif. Dengan demikian mereka memahami tujuanya sekolah,” terangnya.
Ali Kusno berpesan kepada para orang tua agar bisa mengawasi anak-anaknya. Sebab kewajiban dari orang tua adalah memberikan dukungan kepada anak-anaknya. Sebab sekolah tidak akan mungkin untuk terus mengawasi anak-anak.
“Orang tua harus membimbing anak-anaknya untuk lebih mencintai tanah air dan lebih mencintai keluarganya sehingga tidak terprovokasi oleh hal-hal yang negatif. Setelah keluar dari sekolah, maka tanggung jawab anak di rumah adalah orang tuanya. Harapan ke depan Pemkab Probolinggo senantiasa kondusif, aman dan bisa mewarnai Indonesia lebih baik,” pungkasnya.
Sedangkan Kepala SMP Negeri 2 Pakuniran Abdul Kiflih mengaku sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan dikunjungi program Go To School Wawasan Kebangsaan. Terlebih saat ini kondisinya sangat memprihatinkan sekali. Kegiatan ini menjadi sebuah solusi agar pelajar tidak sampai terjerumus kepada hal-hal yang negatif.
“Kami menyambut positif kegiatan ini untuk bisa menambah wawasan terkait bahaya dari paham radikalisme, penyalahgunaan narkoba serta meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan. Ini tentunya kesempatan yang sangat luar biasa. Semoga anak didik kami mempunyai minat yang lebih tinggi dalam mewujudkan cita-citanya dan tidak terkontaminasi oleh paham-paham radikalisme,” harapnya
Reporter.(Saiful Mustofa)