Jembrana - Layaknya Karapan sapi di Madura, Di Tanah Dewata Juga ada kegiatan serupa yang di sebut Makepung, tepatnya di Kabupaten Jembrana, kali ini berlangsung Lomba Mekepung Lampit Tahun 2019 sebagai Ketua Panitia I Made Mara, di Sirkuit Mekepung Lampit, Subak Tegalwani, Pangkung Jajang Cibunguran, Jalan Sedap Malam No. 333 Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana-Bali, Minggu (1/12).
Tampak hadir Bupati Jembrana I Putu Artha, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Kab. Jembrana diwakili Sekwan I Made Sudantra, Kapolres Jembrana diwakili Kasat Bimas Polres Jembrana Kompol I Dewa Gede Kartika, Sekda Kab. Jembrana I Made Sudiada, Para Asisten dan Staf Akhli Sekda Kab. Jembrana, Serta Ratusan Pejabat penting kabupaten Jembrana.
Kesempatan kali ini, Ketua Panitia I Made Mara mengatakan, "Dalam lomba ini semua yang menang akan tetap mendapat piagam untuk memotipasi bagi para peserta. Harapan mekepung tetap lestari dan saya minta dukungan untuk Pemerintah Daerah untuk melestarikan Bumi Mekepung yang ada di Jembrana" ujarnya.
Ditempat yang sama, Bupati Jembrana I Putu Artha juga mengatakan, Pembangunan Kepariwisataan merupakan salah satu program prioritas di Kabupaten Jembrana yang dikembangkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan program kepariwisataan berbasis masyarakat, erat sekali kaitannya dengan segala potensi yang ada di masyarakat yang meliputi keindahan alam, keunikan/kekhasan seni dan tradisi budaya yang ada di masyarakat.
"Pengembangan dan promosi potensi daerah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tugas kita bersama, yang dapat ditempuh melalui berbagai cara termasuk salah satunya melalui penyelenggaraan Lomba Makepung Lampit Tahun 2019" pungkasnya
Makepung Lampit sebagai salah satu tradisi khas dan budaya masyarakat Kabupaten Jembrana telah mewarnai dinamika daerah dan masyarakat agraris Jembrana. Selain sebagai ekspresi seni budaya tradisional yang wajib dilestarikan dan dikembangkan, makepung lampit juga merupakan aset pariwisata yang strategis dan potensial, karena daya tarik dan keunikannya yang tiada duanya di Bali dan bahkan di tingkat nasional dan intemasional. Selain bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya dan sebagai ajang promosi pariwisata Kabupaten Jembrana pada khususnya dan Bali pada umumnya, pelaksanaan Lomba Makepung Lampit juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan yang lain seperti pertanian dan peternakan khususnya pelestarian kerbau.
Selain itu, Lomba Makepung Lampit kali ini merupakan salah satu wujud kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat, khususnya makepung lampit dalam membangun dan mengembangkan pariwisata Jembrana.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pengembangan kepariwisataan yang diarahkan dalam rangka mewujudkan destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing dengan berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat, yang nantinya diharapkan mampu sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan berusaha, bekerja, dan berinvestasi di bidang pariwisata.
"saya mengimbau agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun dan berkelanjutan sehingga menjadi salah satu event tahunan di Kabupaten Jembrana" tambahnya.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana tentu akan terus berupaya untuk memberikan dukungan se-optimal mungkin demi terselengaranya kegiatan ini demi kemajuan pariwisata Jembrana" tutupnya
Lanjut, pelepasan lomba Mekepung Lampit oleh Bupati Jembrana didampingi Wakil Bupati dan para undangan, Acara ini juga dimeriahkan oleh kesenian jegog dari sekehe jegog Surya Metu dari Desa Banyubiru, Kecamatan Negara - Jembrana.
Puluhan peserta yang bertanding dalam kegiatan lomba Mekepung Lampit kali ini terbagi menjadi 5 (lima) kelompok, Dengan hasil perlombaan Juara 1 Tunjung Putih (Pangkung Jajang) mendapatkan tropy dan uang pembinaan sebesar Rp. 7 juta, Juara 2 Panca Pandawa (Kaliakah) , mendapatkan topy dan uang pembinaan sebesar Rp. 6 juta
Juara 3 Luh Sri Nat. (Agus)