Peduli Rakyat News,Probolinggo, 8/11/2019
Guna mengaktifkan layanan siaga 112 dalam pengalihan kegawatdaruratan dan pengalihan Trantibmas (ketentraman dan ketertiban masyaralat) di Kota Probolinggo, Pemkot, Kasatgas Linmas, Kasie pada (8/11).
Bukan tanpa alasan mereka dikumpulkan. Pasalnya, sejak layanan siaga 112 dilaunching pada awal tahun lalu, menurut Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, mengharuskannya, memperbolehkan sangat membantu masyarakat. Namun hal itu tak diimbangi dengan jumlah personel yang memadai.
Seperti halnya masih ditemukan, ada sebagian masyarakat yang takut untuk menelpon dan melapor menggunakan layanan siaga call center 112, dengan alasan yang dibuat-buat. “Tipe hapenya jadul (lama) lah, atau takut karena tulisan yang buruk kompilasi melapor dengan format SMS. Padahal (layanan siaga 112) bisa diakses 24 jam, bebas pulsa dan gak ribet, ”katanya.
Untuk meminta Habib Hadi meminta Satlinmas untuk bergabung dan bersinergi dengan tim eksternal, dalam hal ini Kodim 0820, untuk meminta ketentraman dan ketertiban masyarakat.
“Langkah ini diambil dari kerjasama tata kelola pemerintahan yang baik, berbasis teknologi dan informasi yang tepat, efisien, efektif, transparan dan akuntabel,” katanya.
Bagaimanapun tim seperti tim kegawatdaruratan, internal dan eksternal pun disiagakan, sehingga harapannya layanan prima dalam rangka melayani pengaduan masyarakat, dapat tercipta.
Kegiatan yang berlangsung pagi hari itu, juga dirangkai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antar Pemkot Probolinggo dengan Kodim 0820 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya. Dan penandatanganan Surat Kuasa Wali Kota Probolinggo kepada Kepala Satpol PP, Agus Efendi.
Seperti diketahui, Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112 meruppakan pusat informasi yang digunakan untuk menerima dan mengirim permintaan pertolongan dalam keadaan darurat melalui jaringan telekomunikasi.
Call center 112 merupakan nomor telepon bebas pulsa yang menjadi jawaban akan mengundang pemerintah bagi warganya, kompilasi memperbaiki kondisi kegawatdaruratan melalui perangkat teknologi informasi.
Reporter: Saiful Mustofa